Desember 14, 2024

Malut News

Berita Terkini Dari Maluku Utara Untuk Indonesia

Gunung Semeru Kembali Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter

MALUT.NEWS – Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi dengan letusan disertai abu vulkanik setinggi 900 meter di atas puncak, atau sekitar 4.576 meter di atas permukaan laut pada Sabtu pukul 08.01 WIB.

Informasi ini disampaikan oleh Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang pada Sabtu, 29 Juni 2024.

Menurut catatan petugas, Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 mdpl tersebut telah mengalami tujuh kali erupsi pada tanggal 29 Juni 2024, dimulai dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.

Erupsi pertama terjadi pukul 00.38 WIB, diikuti oleh erupsi kedua pada pukul 00.57 WIB, dan erupsi berikutnya tercatat pada pukul 05.23 WIB, 05.28 WIB, dan 05.44 WIB. Visual dari letusan kelima ini tidak teramati karena tertutup kabut, namun pada saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung.

Pada pukul 07.19 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya. Erupsi ini direkam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 121 detik.

Kemudian, hanya beberapa waktu setelahnya, tepatnya pukul 08.01 WIB, terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati mencapai sekitar 900 meter di atas puncak. Kolom abu dari letusan ini juga berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya dan barat. Erupsi ini juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 115 detik.

Muhammad Wafid, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menjelaskan bahwa meskipun awan panas dan guguran lava pijar masih terjadi di Gunung Semeru, cuaca berkabut membuatnya jarang teramati secara visual.

“Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi, tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap pada Level III atau Siaga dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini,” katanya.

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar radius tersebut, diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar yang dapat mencapai jarak 17 km dari puncak.

Selain itu, warga juga diinstruksikan untuk tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang bermuara di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

Share this content:

About The Author

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Enable Notifications OK No thanks