Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan UI Katakan Sleep Call Dapat Berdampak Negatif

MALUT NEWS – Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan UI, Hening Pujasari, menyatakan bahwa meskipun kebiasaan “sleep call” yang sedang tren di kalangan remaja dan dewasa dapat mengeratkan hubungan, hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas istirahat.

Hening menjelaskan, paparan sinar ultraviolet dari gawai yang diletakkan di sekitar kepala dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang menyebabkan rasa kantuk. Selain itu, suara yang muncul dari gawai dapat mengganggu tidur.

“Padahal, untuk mendapatkan manfaat dari tidur yang memulihkan, selain durasi dan kedalaman, kita perlu tidur yang utuh dan tidak terputus-putus,” katanya pada Sabtu, 20 Juli 2024.

Hal tersebut disampaikan saat memberikan edukasi tentang tidur kepada siswa SMP dan SMK di Kampung Ilmu, Tegal Waru, Purwakarta.

Hening menjelaskan bahwa “sleep call” menjadi salah satu tren baru di kalangan dewasa dan remaja ketika menjalin hubungan jarak jauh, di mana mereka melakukan panggilan video atau suara dengan gawai pintar sesaat sebelum tidur, dan/atau bahkan hingga keduanya tertidur.

Hening juga menambahkan bahwa kebiasaan tidak sehat lainnya yang sering dilakukan remaja adalah menggunakan gawai hingga larut malam untuk bermain gim, scrolling media sosial, atau menonton.

“Untuk mendapatkan tidur yang memulihkan, disarankan berhenti menggunakan gawai 1-2 jam sebelum tidur. Jadi, jika akan tidur pukul 22.00, dianjurkan maksimal pukul 21.00 sudah tidak memakai gawai. Jika bisa berhenti 2 jam sebelumnya, akan lebih baik lagi,” ujarnya.

Edukasi kesehatan tentang tidur ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat UI, yang merupakan hasil kerja sama Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Kedokteran Gigi, yang dilaksanakan pada Rabu (17/7).

Selain edukasi kesehatan tentang tidur, tim dari FIK UI juga memberikan edukasi kesehatan umum tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, kebersihan dan kesehatan kulit, hipertensi, diabetes melitus, osteoartritis, dan osteoporosis.

UI juga memberikan pemeriksaan kesehatan gratis serta mengajak masyarakat untuk latihan Senam Kaki Diabetes.

Masyarakat yang hadir terdiri dari berbagai kelompok, mulai dari anak usia sekolah dasar, sekolah menengah kejuruan, dewasa, ibu, hingga lansia.***

Share this content: